Thursday 29 December 2011

7 Tanda takut kepada Allah SWT

Tanda-tanda takut kepada Allah SWT kelihatan dalam tujuh perkara :
1- Lidahnya tidak berdusta, mengumpat, menyebar fitnah, berbual kosong dan banyak bercakap tetapi lidah orang yang bertaqwa sentiasa berzikir kepada Allah SWT, membaca Al-Quran dan muzakarah ilmiah.
2- Hatinya tiada permusuhan,kebodohan, kedengkian pada sahabat kerana kedengkian akan menghapuskan segala pahala kebaikan.
3- Pandangannya tidak suka memandang makanan, minuman, pakaian atau lain-lain perkara haram dan tidak terpikat pada dunia. Rasulullah SAW bersabda " Sesiapa memenuhi matanya daripada perkara Haram, maka Allah SWT akan memenuhinya dengan daripada api pada hari Kiamat ".
4- Perutnya tidak dipenuhi dengan hasil haram, Rasulullah SAW telah bersabda " Setiap suapan daripada yang haram masuk ke perut seseorang, maka segala Para Malaikat di langit dan di bumi melaknatnya selama suapan itu berada dalam perutnya. Jika dia mati dalam keadaan demikian, maka tempatnya di dalam Neraka ".
5- Kedua tangannya tidak diguna untuk perkara haram malah kedua tangannya diguna untuk perkara keTaatan kepada Allah SWT.
6- Pada kedua kakinya tidak melangkah ke tempat maksiat , malah kedua kakinya hanya melangkah ke tempat Ketaatan kepada Allah SWT.
7- Segala Ketaatan kepada Allah SWT bukanlah bertujuan Riya' atau berbersifat Munafiq tetapi segala Ketaatannya adalah Ikhlas kepada Allah SWT semata-mata.
Lihatlah Ganjaran dan Janji Allah SWT kepada mereka yang bertaqwa ( Takut kepada Allah SWT ).:
" Sesungguhnya orang yang bertaqwa dalam kebun-kebun dan mata air ( Syurga ) ". Surah Al-Hijr : 45.
Kitab Penenang Jiwa Imam Al-Ghazali . M/S : 3-5.

Wednesday 28 December 2011

Orang yang paling dermawan

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ (صحيح البخاري


“Berkata Ibn Abbas ra : Bahwa Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, dan lebih dermawan lagi saat ramadhan, ketika dijumpai Jibril (as), yang mengunjungi beliau setiap malam dibulan ramadhan, dan mengajarkan beliau saw Alqur'an, maka sungguh Rasulullah saw lebih dermawan dalam berbuat baik daripada angin yang berhembus" (Shahih Bukhari)


Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Limpahan puji kehadirat Allah Swt yang telah mendekat kepada kita dengan ramadhan, yang telah merangkul kita dalam kasih sayang – Nya di bulan ramadhan, yang telah memangku kita dengan kelembutan dan rahmat dan pengampunan, membersihkan kita dari dosa dan kesalahan, memaafkan kita dari segala kesalahan dan kealpaan dan melipatgandakan amal pahala kita agar kita lebih cepat kepada Allah Swt, agar lebih cepat kepada Mahabbatullah, agar lebih tinggi tempatnya di surga, agar lebih megah istananya di surganya Allah.
Diberikanlah kepada kita ramadhan yang datang pada kehidupan kita setiap tahunnya. Mulai terbitnya bulan di malam 1 ramadhan hingga terbenamnya 1 malam penuh, maka di siang dan malamnya gelombang rahmat Illahi menghapus dosa – dosa hamba – Nya, mengangkat derajat mereka setinggi – tingginya, menuntun mereka pada kedekatan kehadirat Allah Jalla wa Alla.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah bulan agung, inilah bulan memperbanyak sujud, inilah bulan kedermawanan Illahi, inilah bulan cinta Allah, inilah bulan rindu Allah, inilah bulan pelampiasan merindukan Allah, inilah bulan Allah melampiaskan cintanya kepada kalian. Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari, Rasul Saw bersabda “barangsiapa yang berpuasa di bulan ramadhan dengan iman (maksudnya muslim, bukan orang – orang muslim) dan bersungguh – sungguh ia (Rasul saw tidak menyebutkan harus sempurna, harus tidak boleh melihat maksiat, harus tidak boleh mengucapkan yang jahat, harus tidak boleh) namun semampunya, karena Rasul Saw meminta kita untuk berjuang semampunya”.
Allah Swt berfirman “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS.2:286) dan sebagaimana riwayat Shahih Bukhari, Rasul saw bersabda “beramallah menurut kemampuan kalian”. Dalam hadits lainnya juga dalam riwayat Shahih Bukhari “paksa diri kalian sampai batas kemampuan”. Jadi dengan memakai ayat itu, ayat bahwa ada paksa kecuali sampai batas kemampuan untuk dalil malas tapi Rasul saw berkata “paksa semampu kalian dan jangan lebih dari itu”. Maksudnya paksa apa? paksa untuk memerangi kemalasan kita.. Kalau sudah sampai batas tidak mampu tidak ada paksaan lagi.

Semampu kita, barangsiapa yang berpuasa ramadhan dengan iman dan dengan sungguh – sungguh semampunya, berusaha menjaga bibirnya untuk tidak membicarakan orang lain, kelepasan juga segera beristighfar dan menyesalinya dan menggantinya dengan banyak berdzikir agar menghapus dosa itu. Mata, tangan, kaki berbuat, terjebak pada dosa, jangan putus asa. Percuma aku nanti karena aku sudah membicarakan orang lain karena itu kelepasan berarti puasaku ini tidak usah sungguh – sungguh lagi karena tidak ada pahalanya. Bukan demikian, ia berusaha semampunya dan Allah menghapus dosanya yang telah lalu, karena apa? Karena perjuangannya menahan puasa untuk dekat kepada Allah.
Haditsnya hampir sama cuma beda huruf, (Sin) dengan (Kaf) kalau yang tadi “sama” tapi yang ini “kama”.. Barangsiapa yang bangun malam untuk shalat malam, dan bersungguh – sungguh ia melakukannya, Allah hapus juga dosa – dosanya yang telah lalu. Siang hari disiapkan pengampunan, malam hari ditumpahi pengampunan. Inilah siang dan malamnya bulan ramadhan. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, Rasul Saw bersabda “amal dari umatku ini pahalanya dikalikan 10X lipat sampai 700X lipat”.
Jika niat berbuat baik diberi 1 pahala, jika ia melakukannya dikalaikan 10X sampai 700X lipat.. Ada satu hadits dhaif yang meriwayatkan bahwa barangsiapa yang berpuasa di bulan ramadhan, pahalanya dikalikan 700X lipat. Haditsnya dhaif, tetapi para muhaddits memperkuat hadits itu dengan hadits riwayat Shahih Bukhari yang saya sebut tadi bahwa amal umat ini dilipatgandakan hingga 700X lipat. Maka para muhaddits menemukan yang paling berhak waktu untuk mendapatkan amal 700X lipat itu dimana? yakni di bulan ramadhan. Maka hadits dhaif tadi diperkuat oleh hadits Shahih Bukhari naik derajatnya menjadi hasan.
Jelas sudah orang yang beramal di bulan ramadhan dikalikan 700X lipat pahalanya, sebagaimana sabda Sang Nabi saw “orang yang beramal dari umatku, pahalanya dilipatgandakan sebanyak 10X sampai 700X lipat”. Mana yang 700X lipat yaitu di bualn ramadhan, mana yang 10X lipat yaitu di hari – hari biasa. Kalau berbuat dosa dituliskan 1 dosa saja. Demikian dermawannya Allah Swt. Demikian indahnya Allah Swt memperindah keadaan kita.

Malam ini Insya Allah semuanya melakukan tarawih, berapa rakaat, 20 rakaat. 1400 rakaat kita sudah ditulis pahalanya oleh Allah Swt di malam ini. 1400 rakaat itu berarti 2800X sujud dan pahalanya 20 rakaat tarawih itu 2800X sujud karena 1 rakaat 2X sujud kalau 20 rakaat berarti 40X sujud. Orang yang melewati ramadhan tidak meninggalkan tarawih berarti sekitar 1200X bersujud pada Allah, kalikan 700. Demikian hadirin - hadirat dermawannya Allah Swt. Berapa lama kita tarawih, paling hanya 1 jam, kalau baca dengan 1 juz barangkali hanya mencapai 1,5 jam sampai 2 jam itu pun sudah maksimal. Berapa pahalanya? 2800X sujud kepada Allah, 1400 rakaat.
Seumur hidup belum tentu kita bisa melakukan shalat 1400 rakaat, terkecuali imam – imam besar kita yang terkenang diantaranya Imam Ali Zaenal Abidin As-sajjad Ibn Husein Ibn Ali bin Abi Tholib melakukan shalat malam 500 rakaat berarti 1000X sujud, diikuti oleh Imam Syafii karena sanad Imam Sayafii bersambung kepada Imam Ali Zaenal Abidin dari gurunya Imam Malik bin Anas bin Malik, Imam Malik bin Anas bin Malik berguru kepada Sayyidina Nafi' Ra dan Imam Nafi' berguru pada Ja’far Shodiq Ra dan Ja’far Shodiq berguru kepada Muhammad Al Baqir dan Muhammad Al Baqir kepada Ali Zaenal Abidin As-sajjad. Ada sanad yang lebih dekat lagi, dalam sanad – sanad yang lainnya Imam Syafii melakukan shalat malam bukan ramadhan, malam – malam lain yakni 500 rakaat berarti 1000X sujud. Kita melewati 20 rakaat, 25X lipat dari itu yang dilakukan oleh Imam Ali Zaenal Abidin dan imam – imam besar kita setiap malam.
Hadirin – hadirat inilah malam untuk memperbanyak sujud, inilah ibadah yang sangat mulia yang telah diajarkan oleh Rasul saw riwayat Shahih Bukhari dan Shahih Muslim “Allah haramkan api neraka untuk keturunan Adam ini membakar anggota sujudnya”. Anggota sujudnya tidak disentuh api, Allah memanjakan anggota sujudnya, anggota tubuh yang dipakai sujud kepada Allah. Demikian cintanya Allah Swt memanjakan hamba-Nya yang bersujud.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Tentunya ahlussunnah wal jamaah melakukan tarawih 20 rakaat yang dibawah jumlah itu, tidak ada satu mahdzab pun yang melakukannya. Seluruh mahdzab 20 rakaat, tidak ada mahdzab yang dibawah 20 rakaat. Mahdzab Imam Malik 36 rakaat, mereka yang melakukan 8 rakaat silahkan saja, karena itu shalat sunnah bukan shalat fardhu. Kalau fardhu tidak bisa tambah dan kurang, kalau shalat sunnah dikurang-kurangi 2,4 sampai 6 rakaat, orang semakin ingin banyak bukan semakin ingin mengurangi. Tapi tentunya lebih baik daripada tidak. Untuk orang tua, orang yang sibuk semampunyaberapa rakaat, silahkan saja, jangan dilarang. Tapi kalau secara umum tidak satu mahdzab pun yang melakukan dibawah 20 rakaat.

Hadirin – hadirat di dalam pelaksanaan shalat 20 rakaat, hal ini ada banyak cara. Cara yang diantaranya melakukannya dengan cepat, diantaranya melakukannya dengan membaca juz, diantaranya melakukannya dengan berjuz – juz. Di zaman para sahabat ra ada yang melakukan shalat tarawih sendiri, dirumah sendiri tapi bukan di mahdzab syafii. Para sahabat ada yang melakukan tarawih sendiri, meninggalkan perkumpulan karena lari daripada fitnah dan perpecahan. Sehingga Imam Ibn Hajar Al Asqalani mensyarahkan di dalam Fathul Bari sebagian sahabat setelah wafatnya Rasul Saw, masuk kerumahnya dan tidak pernah keluar terkecuali jenazahnya wafat satu – persatu, sekian puluh tahun kemudian mereka tidak pernah keluar dari rumah dan terus uzlah dan berkhalwat.
Hadirin – hadirat ada juga yang melakukan dengan membaca 1 juz, disana di tarim, hadramaut tempat guru mulia kita Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidh ada 2 cara yaitu dengan membaca 2 juz yakni di tempat beliau di Darul Musthofa, beliau membaca 2 juz dan setelah itu hadir di Masjid Ba’alawi yang melakukan 20 rakaat dengan sangat cepat. Dan kedua - duanya mempunyai dalil, yang melakukan shalat sunnah dengan memperpanjang bacaan Alquran tentunya sudah jelas dan banyak dalilnya. Dan yang melakukan dengan cepat juga Rasulullah saw sering melakukannya.
Shalat sunnah (shalat dhuha, shalat qabliatul fajr) demikian riwayat Shahih Bukhari dan shalat sunnah lainnya dilakukan dengan cepat. Hingga berkata periwayat itu, demikian cepatnya Rasul saw seakan – akan tidak membaca fatihah dari cepatnya shalat beliau saw dan menunjukkan bagi orang yang melakukan shalat cepat ada dalilnya. Tapi tentunya jangan sampai melebihi kadar tuma’ninah. Tuma’ninah itu adalah salah kali ucapan Subhanallah. Kalau dia ruku’ membaca Subhanallah kemudian berdiri lagi dan sepanjang itu cukup sudah sah, kalau kurang tidak sah shalatnya. Jadi kalau cepat tarawihnya tidak sembarang orang dan hati – hati dengan tuma’ninahnya, cukup kadar Subhanallah ia berdiam maka sudah sah shalatnya, ini kalau mau yang cepat. Kalau mau yang lambat tentunya juga sudah kita pahami.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Lalu mengenai shalat witir. Shalat witir ini banyak pertanyaan nanti kalau sudah shalat witir boleh tidak nanti shalat malam lagi, kan sudah ditutup dengan witir? Boleh shalat malam lagi dan yang makruh adalah witir 2X, karena apa?karena orang kalau sudah melakukan shalat tarawih 20 rakaat misalnya lalu witir 3 rakaat dan nanti malam shalat lagi, kalau shalatnya genap tidak apa – apa, karena maksudnya shalat witir adalah menjadikan shalat malamnya itu kalau ditotal shalatnya ganjil. Kalau jumlahnya genap maka untuk selanjutnya baiknya jumlahnya ganjil karena Allah menyukai yang ganjil, maka di witirkan. Maka seandainya seorang sudah tarawih lalu witir 3 rakaat, malam shalat lagi tahajud 2,4,8,10 rakaat silahkan saja karena kalau ditotal tetap ganjil jumlahnya. Tapi kalau ia witir 2X, maka jumlahnya kalau ditotal menjadi genap ini hukumnya makruh bukan haram. Jadi tidak ada yang haram namanya shalat malam, mau witir 2X, 3X, 10X tapi yang paling baik jadikan total shalat malammu jumlahnya ganjil. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.
Shalat tarawih boleh 2X, boleh 3X, ikut disini 4 rakaat pindah ke masjid sana 4 rakaat, pindah ke masjid situ sempurna 20 rakaat atau pindah ke masjid lain, boleh. Disana di tarim, hadramaut tempat saya belajar disana ada 4 waktu shalat tarawih yang bias kita ikuti mulai ba’da isya pukul 19.30, nanti jam 21.30 ada lagi, 23.30 ada lagi, 01.30 ada lagi, 02.30 ada lagi. Kalau sanggup bisa 4X shalat tarawihnya. Ini bisa 80 rakaat, tapi biasanya kalau guru mulia kita ikut 3X saja, yaitu 60 rakaat. Beliau biasanya ikut 3X shalat tarawih setiap malamnya. Shalat tarawih yang pertama 2 juz, kemudian ikut di Masjid Ba’alawi 20 rakaat, ikut lagi di Masjid Muhdhor 20 rakaat, 60 rakaat setiap malam. Demikian hari – hari mulia di bulan ramadhan, demikian bulan sujud, demikian bulan kemuliaan.
Hadirin – hadirat mengenai asal muasal shalat tarawih pernah diadakan di masa Rasul saw lalu dihentikan, sebagaimana riwayat Shahih Bukhari Rasul saw melakukan shalat berjamaah diikuti sahabat di bulan ramadhan. Hari pertama, hari kedua makin banyak yang ikut, hari ketiga kita lihat bagaimana keadaan sahabat itu. Sahabat ini ingin sellau bersama Nabi Muhammad saw, shalat malam kan bisa dirumah sendiri tapi mereka merasa shalat malam bersama Rasulullah saw lebih afdhol, mereka ikut keluar shalat malam. Hari kedua, hari ketiga makin banyak, hari keempat Rasulullah saw tidak keluar. Keluar – keluarnya setelah shubuh Rasul saw berkata “sebaik – baik shalat adalah di rumah masing – masing terkecuali shalat fardhu”, jangan kalian lakukan ini aku takut ini dijadikan hal yang wajib bagi umat sesudah kita. Maksudnya kalau shalat tarawih itu Rasul saw mengimaminya setiap malam nanti disangka shalat fardhu. Demikian indahnya sang Nabi saw tidak mau memaksakan pada umatnya saw.

Lalu di zaman Khalifah Umar bin Khatab ra riwayat Shahih Bukhari, Sayyidina Umar melhat ada yang shalat tarawih sendiri, ada yang berlima, ada yang bertiga. Ini kalau digabung jadi satu orang lebih afdhol. Maka dibuatlah shalat tarawih berjamaah. Ini perilaku Sayyidina Umar bin Khatab ra seraya berkata “ini bid’ah yang paling nikmat”. Kalau sekarang orang bilang semua bid’ah adalah sesat maka tentunya ia berbenturan dengan ucapan Sayyidina Umar bin Khatab. Mereka berdalil ada haditsnya semua bid’ah adalah sesat, itu hadits ada syarahnya. Imam Nawawi ra mengatakan hadits itu aamum maksush (ada pengecualian), hal yang umum tapi ada pengecualiannya. Karena banyak di Alquran hal seperti itu juga. Allah Swt berfirman “bisa saja ku berikan hidayah pada semua sampai semua orang itu tidak ada yang jahat tapi sudah kupastikan akan kupenuhi neraka jahannam dengan seluruh jin dan manusia”. Kan buktinya tidak semua jin dan manusia masuk neraka, maka ini ayat disebut aamum maksush. Apa itu aamum maksush?hal umum yang ada pengecualiannya juga hadits semua bid’ah itu sesat dan semua yang sesat itu di neraka. Namun ada pengecualiannya, buktinya ucapan Sayyidina Umar ra yang berkata “inilah bid’ah yang baik”. Berarti bid’ah ada yang baik dan ada yang buruk, dalilnya Shahih Bukhari.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Maka diteruskanlah mengenai shalat tarawih dan di bulan ramadhan ini, malam – malam sujud, malam – malam munajat, malam – malam yang paling banyak para shalihin bercinta dan bermunajat kepada Allah dan Rasul saw di bulan ramadhan sangat dermawqan. Ini hadits yang kita baca tadi, berkata Rsulullah saw “ orang yang paling dermawan”. Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari bi Sayarah Shahih Bukhari menjelaskan satu hadits lainnya dengan riwayat yang tsigah sabda Rasulullah saw “akulah orang yang paling dermawan dari semua keturunan Adam”. Kau pernah lihat orang yang dermawan, semua orang yang dermawan itu yang lebih dermawan Sayyidina Muhammad Saw. Kalau kita lihat semua orang yang dermawan, dan yang paling dermawan adalah Nabiyyuna Muhammad Saw. Beliau berkata “akulah orang yang paling dermawan dari semua keturunan Adam”. Allah Swt berfirman “mereka tanya apa yang harus mereka nafkahkandan berinfaq itu kepada siapa?” maka Allah menjawab lagi “yang pertama ayahbundamu paling berhak disedekahi, kemudian kerabat dekat, dan orang – orang miskin”.
Kalau ayahbundanya berkecukupan maka naik ketingkat berikutnya yaitu kerabat terdekat kita, ini yang paling berhak kerabat kita yang faqir, fuqara dan mustahiq namun kalau berkecukupan naik lagi ke tingkat berikutnya orang – orang miskin. Orang – orang miskin ini ada 2 kelompok yaitu fuqara dan masaqin. Fuqara,lebih rendah daripada Masaqin fuqara adalah orang yang penghasilannya dibawah 50% dari pemasukannya, kalau kebutuhan hidupnya Rp. 100.000,- setiap bulan misalnya dan penghasilannya Rp. 50.000,- maka tergolong fuqara. Penghasilan seseorang sesuai kebutuhan dan berbeda – beda. Ada yang Rp. 200..000,-, ada yang kebutuhannya Rp. 50.000,- perbulan ada yang kebutuhannya Rp. 500.000,- tergantung berapa keluarganya, banyaknya anak dan istri atau tempat tinggalnya. Kalau penghasilannya di bawah 50% maka ia fuqara, kalau penghasilannya lebih antara 50% dan kurang dari 100% itu masqkhin (orang miskin namanya). Kebutuhan bulanannya Rp. 200.000,- (kebutuhan primer) dan pendapatannya Rp. 195.000,- ini miskin namanya karena pemasukkannya masih dibawah kebutuhannya, lebih dari itu lepas daripada orang yang mustahiq dan bebas shadaqah. Demikian ibnu sabil yaitu orang yang tidak punya ongkos pulang ke kampungnya, dan orang – orang yang mempunyai hutang yang berhak disedekahi dan dizakati.

Dan Rasul saw sangat dermawan lagi di bulan ramadhan. Ketika di datangi oleh Malaikat Jibril as, Jibril as datang kepada Rasul Saw setiap malam di bulan ramadhan ramadhan untuk mengajari Alquran pada Rasul saw. Disini Imam ibn Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan disunnahkan untuk menziarahi, mengunjungi para shalihin di bulan ramadhan yang masih hidup atau yang sudah wafat.. Ini dinukil dari ucapan Hujjatul Islam Imam Nawawi, dinukil oleh Imam Ibn Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari bi syarah Bukhari disunnahkan untuk mendatangi shalihin yang masih hidup atau yang telah wafat di bulan ramadhan. Karena Jibril as datang setiap malam kepada Sayyidina Muhammad saw maka Rasul saw memimpin orang yang shalih maka kita disunnahkan datang kepada para ulama, shalihin baik yang masih hidup maupun yang telah wafat.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Dan beliau saw kedermawanannya lebih daripada angin yang berhembus, demikian cepatnya kedermawananan Sayyidina Muhammad saw. Orang yang paling dermawan, orang yang tidak pernah mengatakan tidak kepada orang yang meminta kepada Rasul saw. Beruntung, semakin mulia seseorang yang mencintai Rasul Saw, ia akan semakin dermawan tapi dermawan bukan karena harta saja. Karena dalam riwayat lain Allah swt berfirman, mereka tanya lagi apa yang harus mereka infaqkan, katakan yang harus mereka infaqkan adalah maaf. Ini lebih tinggi lagi, kalau seorang sudah dermawan gampang ia menginfaqkan hartanya tapi belum tentu ia mampu menginfaqkan maafnya. Pada musuh – musuhnya, pada yang mendholiminya, beri sedekah ia dengan apa?dengan maaf. Itu infaq yang sangat mulia dengan memaafkan orang lain yang telah berbuat dosa pada kita. Orang yang paling cepat dimaafkan oleh Allah adalah orang yang paling cepat memaafkan kesalahan orang lain.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah Nabiyyuna Muhammad Saw dan beliau selalu menghendaki kemudahan bagi kita seraya bersabda “beri kabar gembira dan janganlah kalian mempersulit umatku dan beri kabar – kabar yang baik jangan membuat mereka menghindar dari kemuliaan”. Demikian indahnya ramadhan al mukarram..
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Semoga Allah melimpahkan keberkahan ramadhan kepada kita, semoga Allah Swt menghalalkan bagi kita malam lailatulqadr, semoga Allah memberkahi kita dengan keberkahan shiam wal qiyam, Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram muliakan kami dengan malam – malam qiyamullail, muliakan kami dengan malam – malam sujud, jadikan kami orang – orang yang mencintai sujud, jadikan kami orang – orang yang mencintai puasa, Wahai Allah jadikan kami orang – orang yang masuk ke dalam kelompok yang berpuasa dan masuk ke dalam kelompok orang yang melakukan qiyamullail, bangkitkan kami di yaumil qiyamah bersama semua ahlul shiam wa ahlul qiyam, Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am, Ya Rahman Ya Rahim muliakan kami dengan hari – hari kemuliaan nuzulul quran, dengan kemuliaan Fattah makkah, dengan kumuliaan badr al kubro, semua Kau tumpahkan di bulan ramadhan, Ya Rahman Yang Maha Dermawan di bulan ramadhan Yang Melipatgandakan Puasa kami 700X lipat di bulan ramadhan, Yang Melipatgandakan Tarawih kami 700X lipat di bulan ramadhan, Yang Memuliakan kami dengan 700X lipat pahala di bulan ramadhan, dalam setiap ibadah kami, dalam setiap tasbih maka kami memanggil NamaMu yang Maha Luhur Fakullu Jami’an Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Ketahuilah bahwa Allah Swt melimpahkan banyak anugerah di bulan ramadhan ini, Rasul saw menjadi lebih dermawan di bulan ramadhan karena Allah lebih dermawan di bulan ramadhan. Kita minta dilimpahi oleh Allah swt kekayaan dunia dan akhirat, pastikan kami semua ini kaya – raya dunia dan akhirat, jadikan kami orang yang selalu berinfaq dan membantu orang – orang fuqara, jadikan tangan kami untuk tumpah ruahnya harta kepada fuqara, Ya Rahman Ya Rahim sebagaimana NabiMu Muhammad saw mendoakan Sayyidina Anas bin Malik “Wahai Allah luaskan harta Anas bin Malik dan banyakkan keturunannya dan panjangkan usianya”, maka kami meminta doa itu. Limpahkan dan luaskan harta kami dan limpahkan pada kami panjang umur, limpahkan pada kami dzurriyah shalih shalihat, jadikan kami kaya – raya di dunia dan di akhirat, kaya – raya di yaumal barzah, kaya – raya di yaumal qiyamah, Ya Rahman Ya Rahim sebagaimana Kau limpahkan ini kepada para sahabat ra, limpahkan pada kami semua, jadikan kami orang yang kaya – raya yang banyak berinfaq dan bershadaqah, jadikan kami orang yang luas dan nikmat di dalam kehidupan dunia dan akhirat, jadikan kami orang yang selalu bersyukur, Ya Rahman Ya Rahim jangan Kau jadikan kami hamba yang selalu mendapatkan cobaan dan hamba yang selalu diberi kesempitan,beri kami keluasan dunia dan akhirat.
Inilah doa dan munajat Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah jadikan kekayaan ditangan muslimin, jadikan kekayaan di tangan muslimin, Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah jadikan kemiskinan kepada mereka yang menyembah selainMu, kemiskinan untuk orang – orang yang menyembah selainMu, kekayaan bagi muslimin Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah.

Hadirin – hadirat Alhamdulillah Allah telah memberikan kesembuhan kepada saya dari penyakit yang saya derita, penyakit yang sedemikan berat yang membuat semua orang putus asa dari panjangnya usia. Dan penyakit itu adalah penyakit peradangan otak di bagian belakang, itu yang menimpa saya kemarin dan dirawat di RSCM dilantai 1 ruang 108. Ketika dokter yang menangani saya diantaranya Prof. Yusuf Misbach seorang bagian kepresidenan, bagian neurologi beliau sendiri masih bungkam dari menjawab apakah penyakit ini masih bisa sembuh. Maka saya menghubungi guru mulia Al Musnid Alhabib Umar bin Hafidh mengatakan bahwa ini peradangan di otak dan sampai musibah ini kepada saya peradangan otak belakang dan tampaknya sulit untuk bisa disembuhkan lantas beliau mendoakan saya dan Alhamdulillah dan belaiu berkata setelah doa ini kau akan sembuh dan Majelis Rasulullah Saw akan semakin luas. Demikian janji beliau dan kita akan lihat janji beliau dan Insya Allah beliau akan datang beberapa bulan lagi yakni bulan Muharram dan kita lihat bagaimana janji beliau yang mengatakan penyakit ini akan sembuh dan setelah itu Majelis Rasulullah Saw akan semakin luas.

Hadirin – hadirat tidak lupa saya umumkan hari Ahad, tanggal 7 September kita diundang oleh Taman Rekreasi Ancol untuk mengadakan dzikir dan doa gabungan dengan majelis ad-dzikra pimpinan Ustadz Arifin Ilham. Akan tetapi nanti selebarannya akan dibagikan dan ada hal yang masih memberatkan saya karena masih terkena pembayaran karcis tapi masih kena setengah harga. Bagi mereka yang mau ikut berdzikir di waktu Ashar sampai Maghrib, hari Ahad, 7 September 2008 di Ancol selebarannya akan dibagikan dan yang memiliki kartu itu dapat potongan harga masuk kesana. Tujuan kita untuk meratakan tempat – tempat maksiat untuk bergemuruh dengan lafadh Allah Allah Allah Allah. Semoga Allah menjadikan Jakarta ini rata dengan pengangungan Nama Allah.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

(diambil dr artikel Taman2syurga/18.05.09/10.27pm)

Jihad Seorang Ibu

Rasulullah SAW bersabda,
”Setiap jerih payah istri di rumah sama nilainya dengan jerih payah suami di
medan jihad.” (HR Bukhari dan Muslim). Pada dasarnya, Islam telah memberikan
keistimewaan kepada para istri untuk tetap berada di rumahnya. Untuk mendapatkan
surga-Nya kelak, para istri cukup berjuang di rumah tangganya dengan ikhlas.
Tetesan keringat mereka di dapur dinilai sama dengan darah mujahid di medan
perang.
Menjadi ibu rumah tangga kedengarannya memang sepele dan remeh, hanya
berkecimpung dengan urusan rumah dari A-Z, namun siapa sangka banyak sekali
kebaikan dan hikmah yang dapat diperoleh. Ibulah yang mengambil porsi terbesar
dalam pembentukan pribadi sebuah generasi.
Pertumbuhan suatu generasi bangsa pertama kali berada di buaian para ibu. Di
tangan ibu pula pendidikan anak ditanamkan dari usia dini, dan berkat keuletan
dan ketulusan ibu jualah bermunculan generasi-generasi berkualitas dan
bermanfaat bagi bangsa dan agama.
Dalam Islam, ini adalah tugas besar, namun sangat mulia dan akan
dipertanggungjawabk an di akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, ”Seorang
istri pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab atas
kepemimpinannya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Sayangnya, kebanyakan wanita modern saat ini tidak menyukai aktivitas rumah
tangga. Mereka lebih bangga bekerja di luar rumah karena beranggapan tinggal di
rumah identik dengan ketidakmandirian dan ketidakberdayaan ekonomi. Maka,
jadilah peran ibu di rumah dianggap rendah, dan tidak sedikit ibu rumah tangga
yang malu-malu ketika ditanya apa pekerjaannya.
Meskipun seorang wanita tidak bekerja setelah lulus sarjana, ilmunya tidak akan
sia-sia, sebab ia akan menjadi ibu sekaligus pendidik bagi anak-anaknya.
Kebiasaan berpikir ilmiah yang ia dapatkan dari proses belajar di bangku kuliah
itulah yang akan membedakannya dalam mendidik anak. Seorang ibu memang harus
cerdas dan berkualitas, sebab kewajiban mengurus anak tidak sebatas memberi
makan.
Ia harus mampu merawat dan mendidik anak-anaknya dengan benar, penuh kasih
sayang, kesabaran, menempanya dengan nilai dan norma agama agar sang anak mampu
menghindar dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi yang merusak akal dan
akhlaknya. Hal itu hanya dapat dilakukan oleh seorang ibu yang cerdas.

(diambil dari artikel Taman2syurga/30.05.09/11.51am)

Terima Kasih IBU

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak
laki-laki dari sebuah keluarga yang amat sederhana. Bahkan untuk makan saja,
seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bagian nasinya
untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata, “Makanlah nak, aku
tidak lapar.” Dan setelah aku dewasa aku baru tersadar bahwa saat itu ibu telah
berbohong.
Ketika saya mulai menginjak remaja, ibu yang sangat menyayangi anak-anaknya
selalu gigih dalam membantu ayah mencari nafkah. Berusaha apa saja ia lakoni
demi mendapatkan sejumlah uang. Namun pernah satu kali ia tak mendapatkan
bayaran atas usahanya, ia hanya mendapatkan upah dengan beberapa ekor ikan segar
yang dimasaknya menjadi sebuah hidangan yang menggugah selera.
Sewaktu memakan makanan itu, ibu duduk di samping kami dan memakan sisa daging
ikan yang masih menempel di tulang bekas sisa makanan kami. Melihat itu tentu
saja aku tak tega dan menyodorkan ikan bagianku kepadanya. Tetapi ibu dengan
cepat menolaknya. “Makanlah nak, ibu tidak begitu suka dengan daging ikan,”
tuturnya. Dan aku kembali menyadari bahwa ibu telah kembali berbohong.
Saat aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, demi membiayai uang sekolah itu,
ibu rela mengerjakan sulaman barang-barang kerajinan yang didapatnya dari
tetangga sebelah rumah. Sedikit demi sedikit ia selesaikan pekerjaannya itu.
Saat itu aku trenyuh menyaksikan kegigihan ibu, karena hingga jam menunjukan
pukul satu malam ibu belum juga berhenti. Saat aku memintanya untuk istirahat
dan tidur, ia malah menyuruhku untuk tidur terlebih dahulu, sementara ia
beralasan belum mengantuk.
Hari-hari terus berjalan, hingga pada waktu yang telah digariskan, ayah
meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Setelah kepergian ayah, ibu yang
malang harus merangkap menjadi ayah, membiayai keperluan hidup kami
sendiri dan tiada hari tanpa penderitaan. Hingga banyak keluarga ibu yang
mensehati ibu untuk kembali menikah, tetapi ibu menolaknya dengan mengatakan
bahwa ia tak butuh cinta, dan aku tahu saat itu ibu berbohong.
Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja,
ibu yang mulai renta sudah waktunya beristirahat. Tetapi ibu tidak mau, ia rela
pergi ke pasar setiap pagi menjual sedikit sayur untuk memenuhi keperluan
hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar
kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi
keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima uang tersebut. “Gunakan
saja uang itu untuk keperluan kalian, saat ini ibu tak membutuhkan uang kalian.”
Entah sudah berapa kali ibu berbohong.
Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena sebuah penyakit, kini ia harus
dirawat di rumah sakit. Aku yang berada jauh di seberang lautan harus segera
pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di
ranjangnya setelah menjalani pembedahan di bagian perutnya.
Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun
senyum yang terpancar di wajahnya terkesan agak kaku, karena sakit yang
ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menggerogoti tubuh ibuku,
sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil
berlinang air mata. Hatiku pedih, sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan
seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata, “Jangan menangis anakku, aku
tidak kesakitan.” Dan itu kebohongan ibu yang kesekian kalinya.
Setelah mengucapkan kebohongannya- kebohongannya, ibuku tercinta menutup
mata untuk yang terakhir kalinya. Demikianlah, ibu yang telah melahirkan kita,
merawat kita sejak dilahirkan, akan selalu terpaksa untuk berbohong demi
membahagiakan kita. Dan sudahkan kita mengingat mereka, mengingat para ibu kita
yang kebetulan saat ini masih hidup dan butuh pertolongan kita. Sudah berapa
lamakah kita tak mengunjungi mereka, tak berbincang-bincang dengan mereka cuma
karena aktivitas kita yang padat.
Kita harus akui bahwa kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika
dibandingkan dengan pasangan kita, kita pasti lebih peduli dengan pasangan kita.
Buktinya, kita selalu risau akan kabar pasangan kita, risau apakah dia sudah
makan atau belum, risau apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah
kita semua pernah merisaukan kabar dari orangtua kita?
Risau, apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau, apakah orangtua kita
sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan lagi.
Saat kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orangtua, lakukanlah
yang terbaik. Jangan sampai ada kata “menyesal” di kemudian hari.

Amalkan budaya nasihat


DALAM menempuh kehidupan seharian, kita tidak boleh lari daripada melakukan kesilapan. Pelbagai faktor boleh dikaitkan dalam melakukan kesilapan, mungkin kerana lupa, terlepas pandang, tidak disengajakan atau tidak mendapat maklumat yang cukup.
Oleh itu, amalan nasihat menasihati dalam kehidupan merupakan salah satu cara untuk mewujudkan keharmonian hidup. Rasulullah s.a.w menegaskan dalam sabdanya yang bermaksud: 'Agama Islam itu nasihat. Kami berkata bagi siapa wahai Rasulullah? Baginda menjawab: Bagi Allah dan kitabNya (al-Quran) dan Rasul-Nya (Sunah-Nya ) dan bagi para Imam (ketua kaum Muslim), serta bagi orang ramai' - hadis riwayat Muslim.
Dalam konteks yang lebih besar, amalan nasihat menasihati merupakan tanggungjawab seorang Muslim terhadap yang lain. Sabda Rasulullah s.a.w bermaksud: 'Hak dan tanggungjawab seorang Muslim terhadap seorang Muslim yang lain ada enam. Jika anda bertemu maka ucapkanlah salam kepadanya dan jika anda dijemput maka hendaklah memperkenankannya, dan jika dia meminta nasihat maka nasihatilah dia dan jika dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah maka doakanlah dia semoga dia dirahmati Allah dan jika dia sakit maka ziarahilah dan jika dia mati maka iringilah jenazahnya hingga ke kubur' - hadis riwayat Muslim. Firman Allah s.w.t yang bermaksud: 'Tugas Aku (Nuh) menyampaikan kepada kamu perintah-perintah kamu, sedang aku mengetahui melalui wahyu dari Allah akan apa yang kamu tidak mengetahui' - surah al-A'raf:62.
Amalan hidup nasihat menasihati merupakan tuntutan dan beberapa perkara berkaitan perlu diberi perhatian. Dalam memberi dan menerima nasihat, kita perlulah bersifat positif, tidak terburu-buru, tidak buruk sangka, sentiasa menyelidik dan mengelakkan diri daripada sifat dendam. Allah s.w.t mengingati dengan firmannya yang bermaksud: 'Wahai orang yang beriman, jauhilah kebanyakan sangkaan, sesungguhnya sebahagian sangkaan itu dusta' - surah al-Hujurat :12. Talhah bin Abdul Rahman bin Auf, seorang dermawan Quraisy ditegur oleh isterinya yang berkata: "Saya belum pernah jumpa teman-teman seburuk teman-temanmu.
"Kalau kita senang, semua datang menemui, sekarang bila kita susah, tiada pun mereka datang menemui kita." Jawab suaminya: "Sifat inilah yang patut dipuji, sebab mereka tidak menyusahkan kita."
Seorang ibu bapa tidak boleh tidak untuk sentiasa memberi nasihat kepada anak-anaknya. Ini merupakan satu kewajipan yang perlu dipikul dalam mendidik anak-anak. Namun apa yang tidak disukai oleh anak-anak adalah amalan sikap suka meleter yang tidak bertempat. Amalkan sikap menjadi pendengar yang teliti dan aktif. Hidupkan suasana dan naluri bertanya (dua hala) dan elakkan mencari kesalahan serta carilah perkara yang baik dan positif.
Dalam keadaan tertentu, bukan semua orang suka mendengar nasihat. Namun sifat yang baik apabila diberi nasihat, cubalah jadikan diri sebagai orang positif dalam menerima nasihat. Dalam nasihat, ada terkandung alternatif yang perlu dipilih untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul. Apa yang penting dalam amalan nasihat menasihati ialah semangat dan amalan silaturahim hendaklah terus terjalin.
Jangan jadikan nasihat sebagai satu kritikan yang boleh menyakiti hati dan perasaan yang boleh memutuskan hubungan silaturahim. Allah s.w.t mengingatkan kita dalam firmannya yang bermaksud: 'Berpegang teguhlah kamu semua dengan tali (agama Islam) Allah dan jangan kamu bercerai berai.' - surah al-Imran:103.

diambil dr artikel Taman2syurga/22.05.09/2.08pm

Panduan Mengkhusyukkan Sembahyang

 Tips-tipsnya seperti berikut :
  1. Memakai pakaian yang bersih dan suci lagi kemas serta bau-bauan yang diharuskan dan sentiasa sembahyang di awal waktu kecuali jika ada sesuatu majlis atau keuzuran
  2. Tidak memandang ke kiri atau ke kanan sebaliknya terus memandang ke tempat sujud
  3. Menyemaikan di dalam hati perasaan takut dan rendah diri terhadap Allah yang Maha Melihat setiap gerak-geri kita
  4. Menumpukkan pandangan ke tempat sujud dan tidak banyak menggerakkan anggota badan dalam sembahyang
  5. Membanyakkan sedekah terutamanya kepada golongan fakir miskin
  6. Mempastikan tidak ada gangguan di dalam kawasan atau persekitaran sembahyang
  7. Cuba memahami segala isi bacaan dalam sembahyang termasuk ayat Al Quran, zikir dan tasbih
  8. Mengambil wuduk dengan sempurna supaya air merata pada semua bahagian anggota yang wajib dan membaca doa apabila air melalui di tiap-tiap anggota tersebut
  9. Membaca surah An-Nas, selawat ke atas Rasulullah SAW, istighfar dan apa-apa bacaan untuk menjauhkan gangguan syaitan sebelum takbir
  10. Tidak menahan diri dari membuang air kecil atau air besar sebelum sembahyang sebaliknya hendaklah ditunaikan hajat itu
  11. Menjaga makan dan minum dan memastikan sumbernya dari yang bersih lagi halal serta menjauhi makanan yang haram dan syubahat
  12. Memastikan di bahagian hadapan tempat sujud tidak ada gambar yang boleh menarik pandangan yang menyebabkan fikiran dan hati terganggu
  13. Banyak mengingati mati dan menganggap sembahyang yang dilakukan itu adalah sembahyang yang terakhir dalam hidupnya
  14. Menyedari hakikat yang ianya sedang berhadapan dengan Allah yang Maha Agung dan Maha Mengetahui akan segala rahsia hambanya
  15. Memusatkan seluruh ingatan dan tumpuan pada sembahyang serta melambatkan bacaan tasbih
Renung-renungkan dan selamat beramal!

Firman Allah SWT :
[7:179] Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Hadis Rasulullah SAW:
Dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah SAW., sabdanya: "Siapa yang tasbih tiga puluh tiga kali, tahmid tiga puluh tiga kali, takbir tiga puluh tiga kali, jadi jumlahnya sembilan puluh sembilan kali, kemudian dicukupkannya seratus dengan membaca: "La ilaha illallahu wahdahu la syarikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadir. Maka diampuni Allah segala kesalahannya, walaupun sebanyak buih di lautan." (Hadis riwayat Muslim)


 DiPOS OLEH Bawang Goreng PADA 5/22/2009 06:59:00 PM

Makna air mata insan

Tazkirah Remaja: Makna air Mata insan Bersama Mohd Zawawi Yusoh

PERNAHKAH anda menangis?

Jika menangis, apakah punca dan sebabnya?

Menangis adalah fitrah manusia tetapi sebab tangisan akan memberikan harga dan nilai tersendiri.

Allah yang menciptakan ketawa dan tangis, malah menciptakan sebab tercetusnya tangisan.

Banyak air mata mengalir di dunia ini. Sumbernya dari mata, mengalir ke pipi terus jatuh ke bumi.

Mata itu kecil namun ia tidak pernah kering. Ia berlaku setiap hari tanpa putus-putus. Seperti sungai yang mengalir ke laut tidak pernah berhenti! Kalaulah air mata itu terkepung, seperti air hujan, banjirlah dunia ini.

Menurut Ibnul Qayyim ada beberapa jenis tangisan antaranya ialah:

Menangis kerana kasih sayang dan kelembutan hati.

Menangis kerana rasa takut.

Menangis kerana cinta.

Menangis kerana gembira.

Menangis kerana menghadapi penderitaan.

Menangis kerana terlalu sedih.

Menangis kerana terasa hina dan lemah.

Menangis untuk mendapat belas kasihan orang.

Menangis kerana mengikut-ikut orang menangis.

Menangis orang munafik - pura-pura menangis.

Ada jenis tangisan nampak biasa sahaja tetapi air mata yang mengalir itu dapat memadamkan api neraka.

Ini disahkan oleh Nabi s.a.w dalam satu hadis, Rasulullah bersabda, maksudnya: “Tidaklah mata seseorang menitiskan air mata kecuali Allah akan mengharamkan tubuhnya dari api neraka.

Dan apabila air matanya mengalir ke pipi maka wajahnya tidak akan dikotori oleh debu kehinaan, apabila seorang daripada suatu kaum menangis, maka kaum itu akan dirahmati. Tidaklah ada sesuatu pun yang tak mempunyai kadar dan balasan kecuali air mata. Sesungguhnya air mata dapat memadamkan lautan api neraka.”

Tangisan yang dimaksudkan ialah tangisan kerana takut kepada Allah. Menangis kerana menyesal atas kesalahan dan dosa, malah tangisan takut kepada azab Allah sangat bernilai di sisi-Nya sehingga air mata itu boleh memadamkan api neraka.

Salman al-Farisi r.a berkata, sahabat-sahabatku menangis atas tiga perkara, iaitu:

Berpisah dengan Rasulullah dan kalangan sahabat.

Ketakutan seorang yang perkasa ketika melihat malaikat Israil datang mencabut nyawanya.

Aku tidak tahu sama ada aku akan diperintahkan untuk ke syurga atau neraka.

Ada juga jenis air mata yang tidak bernilai di sisi Allah, malah kadangkala mendapat kemurkaan Allah. Antaranya menangis tengok filem Hindi serta menangis sehingga meratap dan memukul badan, malah merobek pakaian apabila ada kematian.

Tanda air mata rahmat sebagaimana diterangkan Rasulullah s.a.w dalam sabda yang bermaksud: “Jagalah mayat ketika kematiannya dan perhatikanlah tiga perkara, iaitu.

Apabila dahinya berpeluh.

Air matanya berlinang.

Hidungnya keluar cecair.

Simpanlah air mata tangisan itu semua sebagai bekalan untuk menginsafi segala kecuaian yang melanda diri, segala dosa berbentuk bintik hitam yang menggelapkan hati hingga sukar untuk menerima hidayah dari Allah s.w.t.

Justeru, serulah air mata itu dari persembunyiannya di sebalik kelopak mata, agar ia menitis, membasahi dan mencuci hati, sehingga ia putih kembali dan semoga ia dapat meleburkan dosa dan mendapat keampunan-Nya.

Kisah Di Balik Solat 5 Waktu

Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan
bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati. "Dan (ingatlah) Allah sentiasa mengetahui dengan mendalam akan apa jua yang kamu
lakukan." (Surah Al-Baqarah : 237 )
 
 Kisah Di Balik Solat 5 Waktu
 
Ali bin Abi Talib r.a berkata : "Sewaktu Rasullullah S.A.W duduk bersama para sahabat Muhajirin dan Ansar, maka dengan tiba-tiba datanglah satu rombongan orang-orang Yahudi, lalu berkata: 'Ya Muhammad, kami hendak tanya kepada kamu kalimat-kalimat yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa A.S. yang tidak diberikan kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrab.'"
 
Lalu Rasullullah S.A.W. bersabda: 'Silakan bertanya.'  
 
Berkata orang Yahudi: 'Silakan terangkan kepada kami tentang 5 waktu yang diwajibkan oleh Allah ke atas umatmu.'
 
Sabda Rasullullah S.A.W.:  
 
Solat Zuhur - jika tergelincir  ia matahari, maka  bertasbihlah segala sesuatu kepada Tuhannya,
 
Solat Asar  - itu ialah saat ketika Nabi Adam A.S.memakan buah Khuldi,
 
Solat Maghrib - itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam A.S.,  maka
setiap mukmin yang  bersembahyang Maghrib engan ikhlas kemudian dia berdoa meminta sesuatu  pada Allah maka pasti Allah akan mengkabulk! an permintaannya.
 
Solat Isya' - itu ialah sembahyang yang di kerjakan oleh para Rasul- Rasul sebelumku,
 
Solat Subuh - adalah sebelum terbit matahari, ini kerana apabila matahari terbitnya , terbit diantara 2 tanduk syaitan dan disitu sujudnya tiap orang kafir.'
 
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata: 'Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad, katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan di dapati oleh orang yang sembahyang.
 
Rasullullah S.A.W bersabda:
 
'Jagalah waktu-waktu sembahyang terutama sembahyang yang pertengahan,
Solat Zuhur, pada saat itu nyalanya neraka Jahanam, orang mukimin yang mengerjakan sembahyang pada ketika itu akan diharamkan ke atasnya wap api neraka Jahanam pada hari Kiamat.'
 
Sabda Rasullullah S.A.W. lagi: Manakala Solat Asar, adalah saat di mana Nabi Adam A.S. memakan buah Khuldi. Orang mukmin yang mengerjakan sembahyang Asar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir.'
 
Setelah itu Rasullullah S.A.W. membaca ayat yang bermaksud:'Jagalah waktu-waktu sembahyang terutama sekali sembahyang yang pertengahan, Solat Maghrib itu adalah saat di mana taubatNabi Adam A.S. diterima. Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan sembahyang Maghrib kemudian meminta sesuatu dari Allah maka Allah akan perkenankan.
'Sabda Rasullullah S.A.W. Solat Isya'(atamah). Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan sembahyang Isya' berjamaah, Allah S.W.T. haramkan dari
terkena nyalanya api neraka dan diberinya cahaya untuk menyeberangi titi sirath.' Sabda
 
Rasullullah S.A.W. seterusnya Solat Subuh pula, seorang mukmin yang mengerjakan sembahyang subuh selama 40 hari secara berjamaah, diberi oleh Allah S.W.T. dua kebebasan yaitu:
 
1. Dibebaskan dari api neraka.
2. Dibebaskan dari nifaq.
 
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W maka mereka berkata: 'Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai Muhammad (S.A.W).
Kini katakan pula kepada kami semua kenapakah Allah S.W.T. mewajibkan puasa 30 hari ke atas umatmu?'.
 
Sabda Rasullullah S.A.W.:
 
'Ketika Nabi Adam memakan buah pohon yang dilarang, lalu makanan itu tersangkut dalam perut Nabi Adam A.S. selama 30 hari. Kemudian Allah S.W.T. mewajibkan ke atas keturunan Adam A.S. berlapar selama 30 hari. Sementara izin makan di waktu malam itu adalah sebagai kurnia Allah S.W.T. kepada makhluk Nya.'
 
Kata orang Yahudi: 'Wahai Muhammad, memang benarlah apa yang kamu katakan itu. Kini terangkan kepada kami ganjaran pahala yang diperolehi dari puasa itu.'
 
Sabda Rasullullah S.A.W.
'Seorang hamba yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dengan ikhlas kepada Allah S.W.T. dia akan diberi oleh Allah S.W.T tujuh perkara:
 
1. Akan dicairkan daging haram yg tumbuh dari badannya (daging yang tumbuh dengan makanan yang haram).
2. Rahmat Allah sentiasa dekat dengannya.
3. Diberi oleh Allah sebaik-baik amal.
4. Dijauhkan dari merasa lapar dan haus.
5. Diringankan baginya siksa kubur (siksa yang sangat mengerikan).
6. Diberikan cahaya oleh Allah S.W.T pada hari Kiamat untuk menyeberang titian sirath.
7. Allah S.W.T. akan memberinya kemudian di syurga.'
 
Kata orang Yahudi: 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakan kepada kami kelebihanmu antara semua para nabi-nabi.'
 
Sabda Rasullullah S.A.W.:'Seorang nabi mengunakan doa mustajabnya untuk membinasakan umatnya, tetapi saya tetap menyimpankan doa saya (untuk saya gunakan memberi syafaat pada umat saya di hari kiamat).'
 
Kata orang Yahudi: 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad, kini kami mengakui dengan ucapan Asyhadu Alla illaha illallah,wa annaka Rasulullah (kami percaya bahawa tiada Tuhan kecuali Allah dan engkau utusan Allah).'
 
"Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu,dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah2an. Dan berilah berita gembira kepada orang2 yang sabar."(Al-Baqarah : 155)
Disebutkan di dalam satu riwayat, bahawasanya apabila para makhluk dibangkitkan dari kubur, mereka semuanya berdiri tegak di kubur masing masing selama 44 tahun UMUR AKHIRAT dalam keadaan TIDAK MAKAN dan TIDAK MINUM, TIDAK DUDUK dan TIDAK BERCAKAP.
 
Bertanya orang kepada Rasulullah saw : "Bagaimana kita dapat mengenali ORANG-ORANG MUKMIN kelak di hari qiamat?"
 
Maka jawabnya Rasulullah saw, "Umatku dikenali kerana WAJAH mereka putih disebabkan oleh WUDHU'." Bila qiamat datang maka malaikat datang ke kubur orang mukmin sambil
membersihkan debu di badan mereka KECUALI pada tempat sujud. Bekas SUJUD tidak dihilangkan. Maka memanggillah dari zat yang memanggil. Bukanlah debu itu dari debu kubur mereka, akan tetapi debu itu ialah debu KEIMANAN mereka. Oleh itu tinggallah debu itu sehingga mereka melalui titian Siratul Mustaqim dan memasuki alam syurga, sehingga
setiap orang melihat para mukmin itu mengetahui bahwa mereka adalah Disebutkan oleh hadith Rasulullah saw bahwa sepuluh orang yang mayat nya TIDAK BUSUK dan TIDAK REPUT dan akan bangkit dalam tubuh asal diwaktu mati :
 
1. Para Nabi
2. Para Ahli Jihad
3. Para Alim Ulama
4. Para Syuhada
5. Para Penghafal Al Quran
6. Imam atau Pemimpin yang Adil
7. Tukang Azan
8. Wanita yang mati kelahiran/beranak
9. Orang mati dibunuh atau dianiaya
10. Orang yang mati di siang hari atau di malamJumaat jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman.
 
Di dalam satu riwayat yang lain dari Jabir bin Abdullah ra sabda Rasulullah saw: Apabila datang hari qiamat dan orang orang yang berada di dalam kubur dibangkitkan maka Allah swt memberi wahyu kepada Malaikat Ridhwan : Wahai Ridhwan, sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba Ku berpuasa (ahli puasa) dari kubur! mereka di dalam keadaan letih dan dahaga. Maka ambillah dan berikan mereka segala makanan yang digoreng
dan buah buahan syurga. Maka Malaikat Ridhwan menyeru, wahai sekelian kawan-kawan dan semua anak-anak yang belum baligh, lalu mereka semua datang dengan membawa
dulang dari nur dan berhimpun dekat Malaikat Ridhwan bersama dulang yang penuh dengan buahan dan minuman yang lazat dari syurga dengan sangat banyak melebihi daun-daun kayu di bumi. Jika Malaikat Ridhwan berjumpa mukmin maka dia memberi makanan itu kepada mereka sambil mengucap sebagaimana yang difirman oleh Allah swt di dalam Surah Al-Haqqah bermaksud :
"Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan AMAL yang telah kamu
kerjakan pada HARI yang telah LALU itu."

Dimana Nilai Sembahyang ?

Perlu dijelaskan bahawa sembahyang itu adalah tiang agama. Barang siapa mendirikan sembahyang, bererti dia telah menegakkan agama, iaitu agama Islam yang dianuti. Bererti orang yang meninggalkannya, tidak kira atas apa alasan, kecuali alasan syarak, dia telah merobohkan agama berkenaan.

Jika kita hendak meneliti, menilai seseorang insan yang beragama Islam, tidak kira lelaki atau perempuan, kita hendaklah melihat ibadah sembahyangnya. Kalau sembahyangnya elok, dilakukan seperti yang diwajibkan, maka amalan yang lainnya juga elok. Namun kalau sembahyangnya tidak elok, apatah lagi seseorang itu tidak sembahyang, maka peribadinya juga tidak elok.

Dikatakan demikian, ialah kerana apabila seseorang itu mati, yang mula-mula sekali ditanya oleh Allah ialah sembahyangnya. Sekiranya sembahyang yang dilakukan itu diterima Allah, maka amalannya yang lain, lebih-lebih lagi amalan yang melibatkan Rukun Islam akan menjadi elok. Sekiranya sembahyang yang dilakukan itu ditolak, maka amalan yang lain akan ditolak.

Sembahyang adalah wajib terhadap semua hamba, tidak kira siapa, sama ada dia seorang pencuci bangunan, seorang pemandu teksi, seorang pensyarah, seorang wakil rakyat atau penolong pengarah. Tidak ada yang terkecuali, semua orang wajib sembahyang, kerana ia adalah ibadah yang boleh mencegah seseorang itu dari melakukan kejahatan (fahsya’) dan kemungkaran.

Seseorang yang tidak menunaikan sembahyang berkemungkinan dia tidak dididik untuk melakukannya. Kedua-dua ibu bapa, kawan-kawan, jiran-jiran juga masyarakat tidak berupaya mendidiknya untuk bersembahyang. Bererti dari mula hidupnya tidak ada rangsangan luaran untuk melakukan sembahyang. Apabila ini berlaku, individu berkenaan akhirnya merasakan sembahyang itu tidak perlu, tidak ada rasa tanggungjawab, tidak sensitif dan otaknya tidak terfikir ke arah ibadah ini.

Manusia seperti inilah yang tidak ke masjid atau ke surau, biarpun rumah Allah itu di hadapan rumahnya, setiap kali azan berkumandang, menyelubungi ruang dalam dan luar rumahnya, tetapi tidak ada rasa sensitif langsung. Malah ada kalanya azan yang dilaungkan setiap subuh itu dirasa terlalu menganggu dan membingitkan telinganya.

Didikan awal perlu bermula dari rumah, yang mesti wujud atau dilakukan oleh ibu dan bapa. Namun apabila kedua-dua ibu bapa itu tidak mempunyai latar belakang agama, tidak memahami hukum-hukum agama, maka kesedaran untuk mendidik anak-anak tentang sembahyang dengan sendirinya tidak wujud. Generasi ini sekiranya dibiarkan, akhirnya akan melahirkan keturunan yang juga tidak sembahyang.

Kebanyakan ibu bapa yang tidak mempedulikan didikan agama lahir daripada mereka yang tidak dapat memikiri perlunya didikan agama. Atas latar belakang seumpama inilah maka masjid-masjid yang didirikan berjuta-juta ringgit sering tinggal kosong, hanya dihuni oleh orang-orang tua, orang-orang yang sudah pencen juga beberapa orang lain. Kelas-kelas agama diadakan setiap minggu, tetapi yang datang hanya beberapa kerat sahaja.

Masyarakat Islam sekarang ini sebenarnya berada dalam satu keadaan yang membimbangkan. Sudahlah ketinggalan dalam bidang ekonomi, dan banyak terlibat dalam masalah sosial, berlipat ganda nisbahnya berbanding dengan penganut agama lain.
Bilangan mereka yang terlibat dengan dadah dan HIV terlalu ramai dan monopoli berbanding dengan bangsa lain. Begitu juga dengan mereka yang terlibat dengan kegiatan merempit, meragut, membunuh, merogol beramai-ramai dan lain-lain jenayah termasuk mereka yang menerima rasuah.

Fenomena ini berlaku kerana sebab yang jelas. Mereka Islam, tetapi tidak melakukan sesuatu yang diajar oleh Islam, iaitu sembahyang lima waktu, sekiranya mereka ada sembahyang dan diterima oleh Allah jadilah mereka manusia yang baik serta tidak akan melakukan kejahatan dan kemungkaran.

Sebahagian besar orang Islam membaca al-Quran tidak tahu maknanya atau kefahamannya. Begitu juga halnya ketika sembahyang sebahagian besar mereka yang bersembahyang tidak tahu makna termasuk dalam surah al-Fatihah. Biarpun disedari memahami makna al-Fatihah bukan satu syarat atau rukun sembahyang. Sekiranya seseorang itu berupaya memahami lafaz yang dibaca ketika sembahyang, maka itu adalah lebih baik.

Tanpa pemahaman agama, termasuk pemahaman terhadap keperluan sembahyang, maka orang yang sedar dirinya Islam tidak akan melakukan sembahyang, biarpun surau ada di tempat kerja.

Mengandung anak gajah??????

Seorang lelaki yang badannya gendut naik kereta
Api. Penumpang sangat penuh maka lelaki itu
Terpaksa berdiri. Dia merasa Ada yang
Menyenggolnya lalu lelaki itupun melihat
Kebelakang. Ada seorang ibu hamil yang juga
Sedang berdiri. Melihat wanita hamil itu maka
Lelaki bertanya pada wanita itu :

 
Lelaki: Hi... Kakak hamil ya ?
Ibu hamil : Iya udah tahu tanya lagi (kata wanita
Dengan nada kesal)

 
Lelaki: Isinya orang ya, kak ?
Ibu hamil : Iya (dengan nada kesal, lalu
Bertanya)Encik hamil juga ya?

 
Lelaki: Iya (Sambil ketawa)
Ibu hamil : (Karena merasa jawaban lelaki itu
Tidak sopan dia melanjutkan pertanyaannya) Isinya
Orang ya?

 
Lelaki: Bukan, isinya anak gajah (sambil ketawa lagi).
Ibu hamil : (terkejut, lalu ketawa)

 
Lelaki: Laa... Kenapa ketawa? (dengan bingungnya)
Ibu hamil : Oh isinya anak gajah, ya... Patutlah
Belalainya keluar( sambil menunjuk seluar lelaki
Yang lupa dikancing)

 
Lelaki:???????????

Burung Spesel

Pada suatu Hari sorang suami baru pulang dari Brazil , membawa burung kakak tua yang sangatlah spesel..
Is isteri bertanya..pada is suami..
" Abang..buat aper beli burung TU..?! Kan Mahal TU..!"
Suami menjawab..
" Ala takper..burung in spesel..tengok nie.."
Suaminya mengangkat tangan kanan Dan memetik jarinya..burung itu terus menyanyi lagu POP..
Is isteri sangat suka..Dan menyuruh suaminya mengangkat tangan kiri plak..
Is suami..berbuat demikian Dan memetik jarinya.. Dan burung itu terus menyanyi lagu ROCK pula..