كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ
مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ
فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَلَرَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ
الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ (صحيح البخاري
“Berkata Ibn Abbas ra : Bahwa Rasulullah saw adalah orang yang paling
dermawan, dan lebih dermawan lagi saat ramadhan, ketika dijumpai Jibril
(as), yang mengunjungi beliau setiap malam dibulan ramadhan, dan
mengajarkan beliau saw Alqur'an, maka sungguh Rasulullah saw lebih
dermawan dalam berbuat baik daripada angin yang berhembus" (Shahih
Bukhari)
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Limpahan
puji kehadirat Allah Swt yang telah mendekat kepada kita dengan
ramadhan, yang telah merangkul kita dalam kasih sayang – Nya di bulan
ramadhan, yang telah memangku kita dengan kelembutan dan rahmat dan
pengampunan, membersihkan kita dari dosa dan kesalahan, memaafkan kita
dari segala kesalahan dan kealpaan dan melipatgandakan amal pahala kita
agar kita lebih cepat kepada Allah Swt, agar lebih cepat kepada
Mahabbatullah, agar lebih tinggi tempatnya di surga, agar lebih megah
istananya di surganya Allah.
Diberikanlah kepada kita ramadhan yang datang pada kehidupan kita
setiap tahunnya. Mulai terbitnya bulan di malam 1 ramadhan hingga
terbenamnya 1 malam penuh, maka di siang dan malamnya gelombang rahmat
Illahi menghapus dosa – dosa hamba – Nya, mengangkat derajat mereka
setinggi – tingginya, menuntun mereka pada kedekatan kehadirat Allah
Jalla wa Alla.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah bulan agung,
inilah bulan memperbanyak sujud, inilah bulan kedermawanan Illahi,
inilah bulan cinta Allah, inilah bulan rindu Allah, inilah bulan
pelampiasan merindukan Allah, inilah bulan Allah melampiaskan cintanya
kepada kalian. Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari, Rasul Saw bersabda “barangsiapa
yang berpuasa di bulan ramadhan dengan iman (maksudnya muslim, bukan
orang – orang muslim) dan bersungguh – sungguh ia (Rasul saw tidak
menyebutkan harus sempurna, harus tidak boleh melihat maksiat, harus
tidak boleh mengucapkan yang jahat, harus tidak boleh) namun semampunya,
karena Rasul Saw meminta kita untuk berjuang semampunya”.
Allah Swt berfirman “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya” (QS.2:286) dan sebagaimana riwayat Shahih
Bukhari, Rasul saw bersabda “beramallah menurut kemampuan kalian”. Dalam hadits lainnya juga dalam riwayat Shahih Bukhari “paksa diri kalian sampai batas kemampuan”. Jadi dengan memakai ayat itu, ayat bahwa ada paksa kecuali sampai batas kemampuan untuk dalil malas tapi Rasul saw berkata “paksa semampu kalian dan jangan lebih dari itu”. Maksudnya paksa apa? paksa untuk memerangi kemalasan kita.. Kalau sudah sampai batas tidak mampu tidak ada paksaan lagi.
Semampu kita, barangsiapa yang berpuasa ramadhan dengan iman dan
dengan sungguh – sungguh semampunya, berusaha menjaga bibirnya untuk
tidak membicarakan orang lain, kelepasan juga segera beristighfar dan
menyesalinya dan menggantinya dengan banyak berdzikir agar menghapus
dosa itu. Mata, tangan, kaki berbuat, terjebak pada dosa, jangan putus
asa. Percuma aku nanti karena aku sudah membicarakan orang lain karena
itu kelepasan berarti puasaku ini tidak usah sungguh – sungguh lagi
karena tidak ada pahalanya. Bukan demikian, ia berusaha semampunya dan
Allah menghapus dosanya yang telah lalu, karena apa? Karena
perjuangannya menahan puasa untuk dekat kepada Allah.
Haditsnya hampir sama cuma beda huruf, (Sin) dengan (Kaf) kalau yang
tadi “sama” tapi yang ini “kama”.. Barangsiapa yang bangun malam untuk
shalat malam, dan bersungguh – sungguh ia melakukannya, Allah hapus juga
dosa – dosanya yang telah lalu. Siang hari disiapkan pengampunan, malam
hari ditumpahi pengampunan. Inilah siang dan malamnya bulan ramadhan.
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, Rasul Saw bersabda “amal dari umatku ini pahalanya dikalikan 10X lipat sampai 700X lipat”.
Jika niat berbuat baik diberi 1 pahala, jika ia melakukannya
dikalaikan 10X sampai 700X lipat.. Ada satu hadits dhaif yang
meriwayatkan bahwa barangsiapa yang berpuasa di bulan ramadhan,
pahalanya dikalikan 700X lipat. Haditsnya dhaif, tetapi para muhaddits
memperkuat hadits itu dengan hadits riwayat Shahih Bukhari yang saya
sebut tadi bahwa amal umat ini dilipatgandakan hingga 700X lipat. Maka
para muhaddits menemukan yang paling berhak waktu untuk mendapatkan amal
700X lipat itu dimana? yakni di bulan ramadhan. Maka hadits dhaif tadi
diperkuat oleh hadits Shahih Bukhari naik derajatnya menjadi hasan.
Jelas sudah orang yang beramal di bulan ramadhan dikalikan 700X lipat pahalanya, sebagaimana sabda Sang Nabi saw “orang yang beramal dari umatku, pahalanya dilipatgandakan sebanyak 10X sampai 700X lipat”.
Mana yang 700X lipat yaitu di bualn ramadhan, mana yang 10X lipat yaitu
di hari – hari biasa. Kalau berbuat dosa dituliskan 1 dosa saja.
Demikian dermawannya Allah Swt. Demikian indahnya Allah Swt memperindah
keadaan kita.
Malam ini Insya Allah semuanya melakukan tarawih, berapa rakaat, 20
rakaat. 1400 rakaat kita sudah ditulis pahalanya oleh Allah Swt di malam
ini. 1400 rakaat itu berarti 2800X sujud dan pahalanya 20 rakaat
tarawih itu 2800X sujud karena 1 rakaat 2X sujud kalau 20 rakaat berarti
40X sujud. Orang yang melewati ramadhan tidak meninggalkan tarawih
berarti sekitar 1200X bersujud pada Allah, kalikan 700. Demikian hadirin
- hadirat dermawannya Allah Swt. Berapa lama kita tarawih, paling hanya
1 jam, kalau baca dengan 1 juz barangkali hanya mencapai 1,5 jam sampai
2 jam itu pun sudah maksimal. Berapa pahalanya? 2800X sujud kepada
Allah, 1400 rakaat.
Seumur hidup belum tentu kita bisa melakukan shalat 1400 rakaat,
terkecuali imam – imam besar kita yang terkenang diantaranya Imam Ali
Zaenal Abidin As-sajjad Ibn Husein Ibn Ali bin Abi Tholib melakukan
shalat malam 500 rakaat berarti 1000X sujud, diikuti oleh Imam Syafii
karena sanad Imam Sayafii bersambung kepada Imam Ali Zaenal Abidin dari
gurunya Imam Malik bin Anas bin Malik, Imam Malik bin Anas bin Malik
berguru kepada Sayyidina Nafi' Ra dan Imam Nafi' berguru pada Ja’far
Shodiq Ra dan Ja’far Shodiq berguru kepada Muhammad Al Baqir dan
Muhammad Al Baqir kepada Ali Zaenal Abidin As-sajjad. Ada sanad yang
lebih dekat lagi, dalam sanad – sanad yang lainnya Imam Syafii melakukan
shalat malam bukan ramadhan, malam – malam lain yakni 500 rakaat
berarti 1000X sujud. Kita melewati 20 rakaat, 25X lipat dari itu yang
dilakukan oleh Imam Ali Zaenal Abidin dan imam – imam besar kita setiap
malam.
Hadirin – hadirat inilah malam untuk memperbanyak sujud, inilah
ibadah yang sangat mulia yang telah diajarkan oleh Rasul saw riwayat
Shahih Bukhari dan Shahih Muslim “Allah haramkan api neraka untuk keturunan Adam ini membakar anggota sujudnya”.
Anggota sujudnya tidak disentuh api, Allah memanjakan anggota sujudnya,
anggota tubuh yang dipakai sujud kepada Allah. Demikian cintanya Allah
Swt memanjakan hamba-Nya yang bersujud.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Tentunya ahlussunnah wal
jamaah melakukan tarawih 20 rakaat yang dibawah jumlah itu, tidak ada
satu mahdzab pun yang melakukannya. Seluruh mahdzab 20 rakaat, tidak ada
mahdzab yang dibawah 20 rakaat. Mahdzab Imam Malik 36 rakaat, mereka
yang melakukan 8 rakaat silahkan saja, karena itu shalat sunnah bukan
shalat fardhu. Kalau fardhu tidak bisa tambah dan kurang, kalau shalat
sunnah dikurang-kurangi 2,4 sampai 6 rakaat, orang semakin ingin banyak
bukan semakin ingin mengurangi. Tapi tentunya lebih baik daripada tidak.
Untuk orang tua, orang yang sibuk semampunyaberapa rakaat, silahkan
saja, jangan dilarang. Tapi kalau secara umum tidak satu mahdzab pun
yang melakukan dibawah 20 rakaat.
Hadirin – hadirat di dalam pelaksanaan shalat 20 rakaat, hal ini ada
banyak cara. Cara yang diantaranya melakukannya dengan cepat,
diantaranya melakukannya dengan membaca juz, diantaranya melakukannya
dengan berjuz – juz. Di zaman para sahabat ra ada yang melakukan shalat
tarawih sendiri, dirumah sendiri tapi bukan di mahdzab syafii. Para
sahabat ada yang melakukan tarawih sendiri, meninggalkan perkumpulan
karena lari daripada fitnah dan perpecahan. Sehingga Imam Ibn Hajar Al
Asqalani mensyarahkan di dalam Fathul Bari sebagian sahabat setelah
wafatnya Rasul Saw, masuk kerumahnya dan tidak pernah keluar terkecuali
jenazahnya wafat satu – persatu, sekian puluh tahun kemudian mereka
tidak pernah keluar dari rumah dan terus uzlah dan berkhalwat.
Hadirin – hadirat ada juga yang melakukan dengan membaca 1 juz,
disana di tarim, hadramaut tempat guru mulia kita Al Musnid Al Habib
Umar bin Hafidh ada 2 cara yaitu dengan membaca 2 juz yakni di tempat
beliau di Darul Musthofa, beliau membaca 2 juz dan setelah itu hadir di
Masjid Ba’alawi yang melakukan 20 rakaat dengan sangat cepat. Dan kedua -
duanya mempunyai dalil, yang melakukan shalat sunnah dengan
memperpanjang bacaan Alquran tentunya sudah jelas dan banyak dalilnya.
Dan yang melakukan dengan cepat juga Rasulullah saw sering melakukannya.
Shalat sunnah (shalat dhuha, shalat qabliatul fajr) demikian riwayat
Shahih Bukhari dan shalat sunnah lainnya dilakukan dengan cepat. Hingga
berkata periwayat itu, demikian cepatnya Rasul saw seakan – akan tidak
membaca fatihah dari cepatnya shalat beliau saw dan menunjukkan bagi
orang yang melakukan shalat cepat ada dalilnya. Tapi tentunya jangan
sampai melebihi kadar tuma’ninah. Tuma’ninah itu adalah salah kali
ucapan Subhanallah. Kalau dia ruku’ membaca Subhanallah kemudian berdiri
lagi dan sepanjang itu cukup sudah sah, kalau kurang tidak sah
shalatnya. Jadi kalau cepat tarawihnya tidak sembarang orang dan hati –
hati dengan tuma’ninahnya, cukup kadar Subhanallah ia berdiam maka sudah
sah shalatnya, ini kalau mau yang cepat. Kalau mau yang lambat tentunya
juga sudah kita pahami.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Lalu mengenai shalat
witir. Shalat witir ini banyak pertanyaan nanti kalau sudah shalat witir
boleh tidak nanti shalat malam lagi, kan sudah ditutup dengan witir?
Boleh shalat malam lagi dan yang makruh adalah witir 2X, karena
apa?karena orang kalau sudah melakukan shalat tarawih 20 rakaat misalnya
lalu witir 3 rakaat dan nanti malam shalat lagi, kalau shalatnya genap
tidak apa – apa, karena maksudnya shalat witir adalah menjadikan shalat
malamnya itu kalau ditotal shalatnya ganjil. Kalau jumlahnya genap maka
untuk selanjutnya baiknya jumlahnya ganjil karena Allah menyukai yang
ganjil, maka di witirkan. Maka seandainya seorang sudah tarawih lalu
witir 3 rakaat, malam shalat lagi tahajud 2,4,8,10 rakaat silahkan saja
karena kalau ditotal tetap ganjil jumlahnya. Tapi kalau ia witir 2X,
maka jumlahnya kalau ditotal menjadi genap ini hukumnya makruh bukan
haram. Jadi tidak ada yang haram namanya shalat
malam, mau witir 2X, 3X, 10X tapi yang paling baik jadikan total shalat
malammu jumlahnya ganjil. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan
Allah.
Shalat tarawih boleh 2X, boleh 3X, ikut disini 4 rakaat pindah ke
masjid sana 4 rakaat, pindah ke masjid situ sempurna 20 rakaat atau
pindah ke masjid lain, boleh. Disana di tarim, hadramaut tempat saya
belajar disana ada 4 waktu shalat tarawih yang bias kita ikuti mulai
ba’da isya pukul 19.30, nanti jam 21.30 ada lagi, 23.30 ada lagi, 01.30
ada lagi, 02.30 ada lagi. Kalau sanggup bisa 4X shalat tarawihnya. Ini
bisa 80 rakaat, tapi biasanya kalau guru mulia kita ikut 3X saja, yaitu
60 rakaat. Beliau biasanya ikut 3X shalat tarawih setiap malamnya.
Shalat tarawih yang pertama 2 juz, kemudian ikut di Masjid Ba’alawi 20
rakaat, ikut lagi di Masjid Muhdhor 20 rakaat, 60 rakaat setiap malam.
Demikian hari – hari mulia di bulan ramadhan, demikian bulan sujud,
demikian bulan kemuliaan.
Hadirin – hadirat mengenai asal muasal shalat tarawih pernah diadakan
di masa Rasul saw lalu dihentikan, sebagaimana riwayat Shahih Bukhari
Rasul saw melakukan shalat berjamaah diikuti sahabat di bulan ramadhan.
Hari pertama, hari kedua makin banyak yang ikut, hari ketiga kita lihat
bagaimana keadaan sahabat itu. Sahabat ini ingin sellau bersama Nabi
Muhammad saw, shalat malam kan bisa dirumah sendiri tapi mereka merasa
shalat malam bersama Rasulullah saw lebih afdhol, mereka ikut keluar
shalat malam. Hari kedua, hari ketiga makin banyak, hari keempat
Rasulullah saw tidak keluar. Keluar – keluarnya setelah shubuh Rasul saw
berkata “sebaik – baik shalat adalah di rumah masing – masing
terkecuali shalat fardhu”, jangan kalian lakukan ini aku takut ini
dijadikan hal yang wajib bagi umat sesudah kita. Maksudnya kalau shalat
tarawih itu Rasul saw mengimaminya setiap malam nanti disangka shalat
fardhu. Demikian indahnya sang Nabi saw tidak mau
memaksakan pada umatnya saw.
Lalu di zaman Khalifah Umar bin Khatab ra riwayat Shahih Bukhari,
Sayyidina Umar melhat ada yang shalat tarawih sendiri, ada yang berlima,
ada yang bertiga. Ini kalau digabung jadi satu orang lebih afdhol. Maka
dibuatlah shalat tarawih berjamaah. Ini perilaku Sayyidina Umar bin
Khatab ra seraya berkata “ini bid’ah yang paling nikmat”. Kalau
sekarang orang bilang semua bid’ah adalah sesat maka tentunya ia
berbenturan dengan ucapan Sayyidina Umar bin Khatab. Mereka berdalil ada
haditsnya semua bid’ah adalah sesat, itu hadits ada syarahnya. Imam
Nawawi ra mengatakan hadits itu aamum maksush (ada pengecualian), hal
yang umum tapi ada pengecualiannya. Karena banyak di Alquran hal seperti
itu juga. Allah Swt berfirman “bisa saja ku berikan hidayah pada
semua sampai semua orang itu tidak ada yang jahat tapi sudah kupastikan
akan kupenuhi neraka jahannam dengan seluruh jin dan manusia”. Kan
buktinya tidak semua jin dan manusia
masuk neraka, maka ini ayat disebut aamum maksush. Apa itu aamum
maksush?hal umum yang ada pengecualiannya juga hadits semua bid’ah itu
sesat dan semua yang sesat itu di neraka. Namun ada pengecualiannya,
buktinya ucapan Sayyidina Umar ra yang berkata “inilah bid’ah yang baik”. Berarti bid’ah ada yang baik dan ada yang buruk, dalilnya Shahih Bukhari.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Maka diteruskanlah
mengenai shalat tarawih dan di bulan ramadhan ini, malam – malam sujud,
malam – malam munajat, malam – malam yang paling banyak para shalihin
bercinta dan bermunajat kepada Allah dan Rasul saw di bulan ramadhan
sangat dermawqan. Ini hadits yang kita baca tadi, berkata Rsulullah saw “ orang yang paling dermawan”. Al
Imam Ibn Hajar Al Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari bi Sayarah Shahih
Bukhari menjelaskan satu hadits lainnya dengan riwayat yang tsigah
sabda Rasulullah saw “akulah orang yang paling dermawan dari semua keturunan Adam”.
Kau pernah lihat orang yang dermawan, semua orang yang dermawan itu
yang lebih dermawan Sayyidina Muhammad Saw. Kalau kita lihat semua orang
yang dermawan, dan yang paling dermawan adalah Nabiyyuna Muhammad Saw.
Beliau berkata “akulah orang yang paling dermawan dari semua keturunan Adam”. Allah Swt berfirman
“mereka tanya apa yang harus mereka nafkahkandan berinfaq itu kepada siapa?” maka Allah menjawab lagi “yang pertama ayahbundamu paling berhak disedekahi, kemudian kerabat dekat, dan orang – orang miskin”.
Kalau ayahbundanya berkecukupan maka naik ketingkat berikutnya yaitu
kerabat terdekat kita, ini yang paling berhak kerabat kita yang faqir,
fuqara dan mustahiq namun kalau berkecukupan naik lagi ke tingkat
berikutnya orang – orang miskin. Orang – orang miskin ini ada 2 kelompok
yaitu fuqara dan masaqin. Fuqara,lebih rendah daripada Masaqin fuqara
adalah orang yang penghasilannya dibawah 50% dari pemasukannya, kalau
kebutuhan hidupnya Rp. 100.000,- setiap bulan misalnya dan
penghasilannya Rp. 50.000,- maka tergolong fuqara. Penghasilan seseorang
sesuai kebutuhan dan berbeda – beda. Ada yang Rp. 200..000,-, ada yang
kebutuhannya Rp. 50.000,- perbulan ada yang kebutuhannya Rp. 500.000,-
tergantung berapa keluarganya, banyaknya anak dan istri atau tempat
tinggalnya. Kalau penghasilannya di bawah 50% maka ia fuqara, kalau
penghasilannya lebih antara 50% dan kurang dari 100% itu masqkhin (orang
miskin namanya). Kebutuhan bulanannya Rp. 200.000,-
(kebutuhan primer) dan pendapatannya Rp. 195.000,- ini miskin namanya
karena pemasukkannya masih dibawah kebutuhannya, lebih dari itu lepas
daripada orang yang mustahiq dan bebas shadaqah. Demikian ibnu sabil
yaitu orang yang tidak punya ongkos pulang ke kampungnya, dan orang –
orang yang mempunyai hutang yang berhak disedekahi dan dizakati.
Dan Rasul saw sangat dermawan lagi di bulan ramadhan. Ketika di
datangi oleh Malaikat Jibril as, Jibril as datang kepada Rasul Saw
setiap malam di bulan ramadhan ramadhan untuk mengajari Alquran pada
Rasul saw. Disini Imam ibn Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari
menjelaskan disunnahkan untuk menziarahi, mengunjungi para shalihin di
bulan ramadhan yang masih hidup atau yang sudah wafat.. Ini dinukil dari
ucapan Hujjatul Islam Imam Nawawi, dinukil oleh Imam Ibn Hajar Al
Asqalani dalam Fathul Bari bi syarah Bukhari disunnahkan untuk
mendatangi shalihin yang masih hidup atau yang telah wafat di bulan
ramadhan. Karena Jibril as datang setiap malam kepada Sayyidina Muhammad
saw maka Rasul saw memimpin orang yang shalih maka kita disunnahkan
datang kepada para ulama, shalihin baik yang masih hidup maupun yang
telah wafat.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Dan beliau saw
kedermawanannya lebih daripada angin yang berhembus, demikian cepatnya
kedermawananan Sayyidina Muhammad saw. Orang yang paling dermawan, orang
yang tidak pernah mengatakan tidak kepada orang yang meminta kepada
Rasul saw. Beruntung, semakin mulia seseorang yang mencintai Rasul Saw,
ia akan semakin dermawan tapi dermawan bukan karena harta saja. Karena
dalam riwayat lain Allah swt berfirman, mereka tanya lagi apa yang harus
mereka infaqkan, katakan yang harus mereka infaqkan adalah maaf. Ini
lebih tinggi lagi, kalau seorang sudah dermawan gampang ia menginfaqkan
hartanya tapi belum tentu ia mampu menginfaqkan maafnya. Pada musuh –
musuhnya, pada yang mendholiminya, beri sedekah ia dengan apa?dengan
maaf. Itu infaq yang sangat mulia dengan memaafkan orang lain yang telah
berbuat dosa pada kita. Orang yang paling cepat dimaafkan oleh Allah
adalah orang yang paling cepat memaafkan kesalahan
orang lain.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah Nabiyyuna Muhammad
Saw dan beliau selalu menghendaki kemudahan bagi kita seraya bersabda
“beri kabar gembira dan janganlah kalian mempersulit umatku dan beri
kabar – kabar yang baik jangan membuat mereka menghindar dari
kemuliaan”. Demikian indahnya ramadhan al mukarram..
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Semoga Allah melimpahkan
keberkahan ramadhan kepada kita, semoga Allah Swt menghalalkan bagi kita
malam lailatulqadr, semoga Allah memberkahi kita dengan keberkahan
shiam wal qiyam, Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram muliakan
kami dengan malam – malam qiyamullail, muliakan kami dengan malam –
malam sujud, jadikan kami orang – orang yang mencintai sujud, jadikan
kami orang – orang yang mencintai puasa, Wahai Allah jadikan kami orang –
orang yang masuk ke dalam kelompok yang berpuasa dan masuk ke dalam
kelompok orang yang melakukan qiyamullail, bangkitkan kami di yaumil
qiyamah bersama semua ahlul shiam wa ahlul qiyam, Ya Rahman Ya Rahim Ya
Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am, Ya Rahman Ya Rahim
muliakan kami dengan hari – hari kemuliaan nuzulul quran, dengan
kemuliaan Fattah makkah, dengan kumuliaan badr al kubro, semua Kau
tumpahkan di bulan ramadhan, Ya Rahman Yang Maha
Dermawan di bulan ramadhan Yang Melipatgandakan Puasa kami 700X lipat
di bulan ramadhan, Yang Melipatgandakan Tarawih kami 700X lipat di bulan
ramadhan, Yang Memuliakan kami dengan 700X lipat pahala di bulan
ramadhan, dalam setiap ibadah kami, dalam setiap tasbih maka kami
memanggil NamaMu yang Maha Luhur Fakullu Jami’an Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Ketahuilah bahwa Allah
Swt melimpahkan banyak anugerah di bulan ramadhan ini, Rasul saw menjadi
lebih dermawan di bulan ramadhan karena Allah lebih dermawan di bulan
ramadhan. Kita minta dilimpahi oleh Allah swt kekayaan dunia dan
akhirat, pastikan kami semua ini kaya – raya dunia dan akhirat, jadikan
kami orang yang selalu berinfaq dan membantu orang – orang fuqara,
jadikan tangan kami untuk tumpah ruahnya harta kepada fuqara, Ya Rahman
Ya Rahim sebagaimana NabiMu Muhammad saw mendoakan Sayyidina Anas bin
Malik “Wahai Allah luaskan harta Anas bin Malik dan banyakkan
keturunannya dan panjangkan usianya”, maka kami meminta doa itu.
Limpahkan dan luaskan harta kami dan limpahkan pada kami panjang umur,
limpahkan pada kami dzurriyah shalih shalihat, jadikan kami kaya – raya
di dunia dan di akhirat, kaya – raya di yaumal barzah, kaya – raya di
yaumal qiyamah, Ya Rahman Ya Rahim sebagaimana Kau
limpahkan ini kepada para sahabat ra, limpahkan pada kami semua,
jadikan kami orang yang kaya – raya yang banyak berinfaq dan
bershadaqah, jadikan kami orang yang luas dan nikmat di dalam kehidupan
dunia dan akhirat, jadikan kami orang yang selalu bersyukur, Ya Rahman
Ya Rahim jangan Kau jadikan kami hamba yang selalu mendapatkan cobaan
dan hamba yang selalu diberi kesempitan,beri kami keluasan dunia dan
akhirat.
Inilah doa dan munajat Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah jadikan kekayaan ditangan
muslimin, jadikan kekayaan di tangan muslimin, Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah jadikan kemiskinan kepada mereka yang
menyembah selainMu, kemiskinan untuk
orang – orang yang menyembah selainMu, kekayaan bagi muslimin Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah.
Hadirin – hadirat Alhamdulillah Allah telah memberikan kesembuhan
kepada saya dari penyakit yang saya derita, penyakit yang sedemikan
berat yang membuat semua orang putus asa dari panjangnya usia. Dan
penyakit itu adalah penyakit peradangan otak di bagian belakang, itu
yang menimpa saya kemarin dan dirawat di RSCM dilantai 1 ruang 108.
Ketika dokter yang menangani saya diantaranya Prof. Yusuf Misbach
seorang bagian kepresidenan, bagian neurologi beliau sendiri masih
bungkam dari menjawab apakah penyakit ini masih bisa sembuh. Maka saya
menghubungi guru mulia Al Musnid Alhabib Umar bin Hafidh mengatakan
bahwa ini peradangan di otak dan sampai musibah ini kepada saya
peradangan otak belakang dan tampaknya sulit untuk bisa disembuhkan
lantas beliau mendoakan saya dan Alhamdulillah dan belaiu berkata
setelah doa ini kau akan sembuh dan Majelis Rasulullah Saw akan semakin
luas. Demikian janji beliau dan kita akan lihat janji beliau dan Insya
Allah beliau
akan datang beberapa bulan lagi yakni bulan Muharram dan kita lihat
bagaimana janji beliau yang mengatakan penyakit ini akan sembuh dan
setelah itu Majelis Rasulullah Saw akan semakin luas.
Hadirin – hadirat tidak lupa saya
umumkan hari Ahad, tanggal 7 September kita diundang oleh Taman Rekreasi
Ancol untuk mengadakan dzikir dan doa gabungan dengan majelis ad-dzikra
pimpinan Ustadz Arifin Ilham. Akan tetapi nanti selebarannya akan
dibagikan dan ada hal yang masih memberatkan saya karena masih terkena
pembayaran karcis tapi masih kena setengah harga. Bagi mereka yang mau
ikut berdzikir di waktu Ashar sampai Maghrib, hari Ahad, 7 September
2008 di Ancol selebarannya akan dibagikan dan yang memiliki kartu itu
dapat potongan harga masuk kesana. Tujuan kita untuk meratakan tempat –
tempat maksiat untuk bergemuruh dengan lafadh Allah Allah Allah Allah.
Semoga Allah menjadikan Jakarta ini rata dengan pengangungan Nama Allah.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
(diambil dr artikel Taman2syurga/18.05.09/10.27pm)